Selamat Hari Valentine "Muslimin-Muslimat Rahimakumullah"

Menurut asal usulnya, Valentine Days adalah hari kasih sayang. Hari dimana kematian Santo Valentino (Tokoh Nasrani) diabadikan. Namun, banyak pula perbedaan tentang hari peringatan tersebut, hingga sebagian kaum nasrani di italia misalnya, menolak perayaan hari valentine.

Dari umat Islam sendiri mengharamkan Valentine Days karena bertentangan dengan aqidah. Karena berdampak pada “mengagungkan dan mensyiarkan agama umat nasrani.”

Wallahu A’lam Bissowab.

Terlepas dari itu semua (hukum agama), saya pribadi melihat dari sisi berbeda bahwa Valentine Days ini sarat akan keindahan sosial (ras, suku, budaya dan agama). Bagaimana tidak, Valentine Days bimakna hari kasih sayang. Kasih sayang pada sesama antara makhluk Tuhan tanpa melihat status keagamaannya. Kasih sayang pada orang tua, anak-anak, bahkan suami-istri.

Ada yang bertanya begini;

“Kenapa harus dijadikan hari valentine, kok tidak hari kasih sayang saja?” 

Ya, terserah mau bilang apa sampean. Hanya sebuah nama. Sama seperti hari raya ‘Idul Fitri misalnya, hari dimana kita bermaaf-maafan; kembali pada kesucian. Padahal kita juga diwajibkan untuk saling memaafkan bukan pada hari tersebut. Lebih dalam lagi, bagaimana sampean mau menyembah Tuhan. Sedangkan sampean hanya tahu NamaNya saja. Bagaimana sampean tahu Nabi Muhammad itu Utusan Allah, sedangkan sampean hanya menyaksikan hanya diucapan saja. Kan, saksi harus tahu siapa yang disaksikan.

“Bukankah hari Valentine itu sama saja hari sek bebas?”

Tergantung sampean menyikapinya. Kalau remaja terdidik dengan norma agama, akhlaq terjaga, tahu sebab-akibanya, fasti tidak akan melakukannya. Atau bisa juga, memang otaknya saja yang ferlu di daur ulang, karena cuma mau sek bebas di hari valentine. Padahal hari-hari biasa kan bisa.


#Selamat Berhari Kasih Sayang.