Pandangan masyarakat umum menilai jika, wanita yang berjilbab pasti tatakramanya baik, santun, kalem, rajin shalat, sering hadir majlis pengajian, dan berbagai predikat keshalihahan lainnya. Mungkin, sebagian besar wanita berjilbab memang seperti itu.
Foto via: pinterest.com |
Jika kebetulan ada wanita berjilbab tetapi melakukan hal yang kontradiktif dengan jilbabnya itu, seketika itu pula mereka akan menilai tindakan itu adalah negatif sekali saja; manusiawi. Sedangkan jika wanita yang tak berjilbab, ketika dia melakukan kemaksiatan, maka label kehinaan akan ditempelkan pada pundaknya untuk selamanya.
Memang bermoral baik adalah tuntutan sosial, baik untuk wanita berjilbab ataupun tidak/belum. Karena yang harus diketahui adalah menutup aurat itu wajib, agar terhindar dari kemaksiatan yang akan dan datang padanya. Oke, boleh menghijabi hati, tetapi menghijabi badan juga diutamakan. Berhijab di sini diartikan sebagai menutup aurat pada umumnya.
Memang bermoral baik adalah tuntutan sosial, baik untuk wanita berjilbab ataupun tidak/belum. Karena yang harus diketahui adalah menutup aurat itu wajib, agar terhindar dari kemaksiatan yang akan dan datang padanya. Oke, boleh menghijabi hati, tetapi menghijabi badan juga diutamakan. Berhijab di sini diartikan sebagai menutup aurat pada umumnya.
Kalau soal jilbabnya lebar, pendek, kecil, bajunya ketat, longgar, itu bab menyendiri lagi yang berhubungan dengan tingkat keimanan dan ketakwaan seorang wanita.
Baca juga: Katanya Berhijab Lebih Syar'i, Nyatanya Bodoh Sendiri
Baca juga: Katanya Berhijab Lebih Syar'i, Nyatanya Bodoh Sendiri