"Sopo wonge sing warek mangan babakan dunyo, mongko wegah mangan babakan akhirat." Artinya, barang siapa yang terlalu banyak memakan/memakai/meng-hidupi dirinya dari apapun yang sifatnya berlabel keduniawian, maka doa akan malas memikirkan yang sifatnya bernilai akhirat.
Mbah Munif Zuhri |
Dawuh KH. Munif Zuhri dalam pengajian malam kamis di majelis ta'lim Giri Kusumo, Mranggen, Jawa Tengah ini mengingatkan pada kita akan pentingnya membiasakan diri atas segala apapun yang sifatnya mengikuti kita (duniawi). Jikalau kita terlalu banyak sibuk dengan perkara, maka kita akan melupakan akhirat.
Ini penting untuk kita ketahui, bahwa manusia hidup di dunia ini pasti menginginkan kaya, sehat, tampan, cantik dan sebagainya. Namun jika sifat keduniawian itu terus kita jalankan, kita bisa terlalu mencintai dunia dan melupakan akhirat. "Hubbud Dunya Wa Karohiyatul Maut."
Boleh saja kita mencintai dunia dan seisinya, namun jangan sampai cinta kita itu membuat kita melupakan akhirat. Memang berat jika kita sudah terlanjur mencintai dunia, semuanya akan terasa akan terasa hampa tanpa dunia. Jadi, bersikap biasa pada apapun itu yang lebih diutamakan, daripada terlalu mencintai terhadap apapun.
Sama halnya dengan beragama, jika kita terlalu beragama, maka kita akan melupakan Tuhannya. Sehingga kita akan menganggap diri kita ini lebih suci dari orang lain. Ini yang berbahaya. Sederhanakan diri untuk menunjukkan dirimu pada Tuhanmu.