Cieee Ustadz Karbitan Sosmed, Sukses Ya Say!

Di jaman sekarang ini, untuk menemukan seorang guru, ustadz, bahkan kyai, kita tak perlu bersusah payah lagi. Hanya dengan membeli kuota internet atau pergi ke warnet, kita akan menemukan sosok manusia suci. Atau kita bisa juga hanya duduk manis di depan televisi pada stasiun yang menawarkan para ustadz karbitan memberikan petuahnya.

Kita tak usah lagi pergi ke majelis ta'lim dan bercengkrama dengan ustadz/ustadzah. Hanya capek saja, tak dapat apapun. Kita cukupi saja dengan mendengarkan ceramah ustadz di media sosial sudah cukup. Begitu kira-kira.
Cieee Ustadz Karbitan Sosmed, Sukses Ya Say!
Foto via: caknun.com
Mereka, para ustadz karbitan datang membawa senyum manis dan "makbedunduk" menawarkan diri agar kita mau mengikutinya; menjadi santri baginya. Dan sayangnya, kita ikut mengAmininya. Subhanallah! Sukses ya, say.

Oke, kita tak usah melihat latar belakang keilmuannya, tetapi kita harus melihat kualitas, integritas, dan kapabilitas dalam hal ilmu agama. Karena jika kita melihat latar belakang keilmuannya tak jelas, gurunya pun tak diketahui, maka akan sangat berbahaya.

Apakah kita tahu ilmu tajwid, ilmu tauhid, ilmu lainnya itu bagus?! Sama sekali tidak. Kalau kita hanya mengetahui dia dalam bentuk sucinya berada di sosial media, maka kita wajib menanyakan keilmuannya lagi.

Mereka yang gemar berceramah di sosial media dan televisi, hanya akan mencari keinginan yang dia anggap benar sendiri. Dan jika ada fatwa ustadz karbitan yang kontra dengan masyarakat indonesia, itu berarti harus dikaji ulang dengan melihat keilmuannya. 

Apakah sudah tidak ada lagi ustadz dan kyai selevel Habib Lutvi, Cak Nun, Gus Mus, Ustadz Wijayanto, dan kyai khos lainnya di negeri ini?! Mari teliti siapa dibalik ustadz karbitan itu, apakah dia sudah pantas dijadikan ustadz yang di amini oleh masyarakat Indonesia?!

"Tuhan, kenapa harus ustadz karbitan yang dianut oleh anak muda di negeri ini? Kenapa Tuahan? Subhanallah! Sukses ya, say...